Jumat, 23 Januari 2009

Suku Bunga Naik karena Kondisi Perbankan Baik

Kenaikan angka suku bunga BI sebesar 0,25 persen diakui Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom sebagai keputusan yang tidak terpisahkan dengan pertimbangan kondisi perbankan nasional. Miranda mengatakan, saat ini kondisi perbankan Indonesia masih stabil sehingga memungkinkan untuk menaikkan angka suku bunga BI, antara lain diindikasikan melalui pertumbuhan kredit yang meningkat 1,5 persen menjadi 28,1 persen. Seiring kenaikan tersebut, rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dan net turun.

Penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang juga mengalami penurunan menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik menjadi 73,7 persen. "Oleh karena itu,kami cukup yakin menaikkan suku bunga 0,25 persen dan menyatakan akan memantau apakah ada gejala-gejala tekanan inflasi lebih lanjut sehingga BI akan tetap menyesuaikan BI rate sesuai arah perkembangan inflasi ke depan," ujar Miranda di Jakarta, Selasa (6/5).

Keputusan ini juga didahului oleh stressing test yang cukup ekstrem oleh BI terhadap perbankan nasional dengan membuat rupiah terdepresiasi cukup tinggi, membuat harga Surat Utang Negara (SUN) begitu rendah dan adanya angka inflasi yang tinggi. "Hal itu menunjukkan bank masih tetap baik kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR)-nya baik dari 15 bank terbesar dan 18 bank devisa yang ada tidak terpengaruh banyak dan masih jauh di atas tingkat CAR yang ditentukan," tandas Miranda.

Miranda juga menambahkan, target inflasi yang ditetapkan belum berubah, namun BI memiliki working assumption yang menunjukkan adanya perkembangan tekanan inflasi. Oleh karena itu, untuk mencegah tumbuhnya ekpektasi inflasi, BI meningkatkan suku bunga sebesar 0,25 persen.

0 komentar:

Posting Komentar

Ryan Patrawijaya © 2008. Design by :Yanku Templates Sponsored by: Tutorial87 Commentcute